Tuesday, 18 October 2016

Bukan Baik Hati

Tta

BUKAN BAIK HATI

          Suatu hari ibu tikus dengan anaknya baru saja pindah di suatu rumah untuk bersarang. Karena laparnya anak tikus tidak sabar bilang ke ibunya:
           “Ibu, perutku sudah lapar sekali, bisakah mencarikan aku makan sekarang?!”
           “Tentu anakku, tunggulah sebentar!” jawab ibunya sembari berjalan keluar sarang.
           Tak berapa lama ibu tikus datang membawa potongan ikan tongkol.
           “Ini nak, makanlah segera!”
          “Wah tak kukira ibu bisa secepat ini dapatnya,” bilang anaknya sambil makan potongan ikan tongkol tersebut.

           Hari berikutnya, berkatalah anak tikus:
           “Ibu, ini sudah waktunya makan, perutku sudah berbunyi nyaring.”
           “Tenang anakku, ibu akan keluar dulu. Kamu pengin dibawakan apa?”
           “Coba ibu bawa keju, tentu lebih enak,” jawabnya sambil mencium ibunya.
           “Baiklah, tunggulah di sini!”
               
           Tidak berapa lama datanglah kembali si ibu tikus membawa keju dalam kantong plastik.
           “Anakku lihatlah apa yang ibu bawa untuk dimakan!”
           “Wah ibu, ini pasti lezat untuk dimakan,” segera anak tikus merebut keju tersebut.

           Hari esoknya, berkatalah pula si anak tikus kepada ibunya:
           “Ibu, ibu harus menolong aku karena perutku sudah lapar.”
          “Jangan kuatir, pastilah ibu menolongmu. Hari ini apa yang menjadi permintaanmu?” jawab ibu tikus sambil membelai-belai kepala anak tikus.
           “Bagaimana dengan ayam goreng ibu? Pastilah enak dan menyedapkan.”
           “Baiklah, tunggulah! Ibu akan pergi sebentar.”

           Tak lama juga ibu tikus kembali dengan menggigit paha ayam goreng.
           “Inilah ayam, seperti yang kau inginkan anakku, makanlah!”
           Sambil makan lahapnya si anak tikus berkata:
           “Banyak sekali makanan di rumah ini ibu? Hingga kita tidak kesulitan makan.”
           “Ya, anakku, memang benar katamu,” jawab ibunya.
          “Kita ini tidak kesusahan makan, gampang mencari yang kita suka, selalu aman, baik benar pemilik rumah ini ibu?” anak  tikus dengan mulut penuh ayam goreng menyimpulkan.
          “Iya anakku, tapi sebetulnya pemilik rumah bukan baik hati pada kita, tapi karena sepertinya orangnya jorok, makanan begitu terbuka, dan sampah jarang dibersihkan.”
          Dan sambil memandang ibunya si anak tikus tak berhenti makan ayam goreng.


FTG&ML
sby, 150616
*Diambil dari buku TIKUS-TIKUS (kumpulan mini cerpen)

No comments:

Post a Comment