Monday, 9 March 2009

Dari Tepian Pantai ke Lautan

Tta

*##* Dari Tepian Pantai ke Lautan *V*

Songsong aku
mendekatlah kemari ombak
sebab derumu telah berhenti di sini
Serak pasir berbalut kilauan sinar
tlah kau terpa bertahun-tahun
Serumu pada pantai hanya siulan
sebab kesombongan tlah berhenti di sini

Hai
Seruku juga pada si pembawa hawa
Angin sebutan umum untukmu
Akankah engkau juga akan berlaku juga
Menerpa segala sesuatu tanpa belas
Kurasa orang menyukai anganmu yang
menyejukkan, menyegarkan, menyehatkan


()
Hoi juga
Sapaku pada si camar
Perlukah engkau mandi setiap jam
Atau karenakah laparmu
Atau itu kesukaanmu
Dua duanya, juga semuanya karena
butuhmu dan interaksimu pada laut

))((
T e m a n - t e m a n k u
Yang juga sama seperti aku
Ciptaan Ilahi yang Maha Dahsyat
Setiap kali aku mengucapkan namaNya
goncang seluruh diriku
Bukan kerusakanku yang menyebabkan,
Sebab kesukaanku yang besar ini

PadaNya kuceritakan engkau
Ya, teman-temanku yang kupandang
Sekali, dua, tiga kali kuperlihatkan
Rasaku, citaku, dan degup jantungku

yang berirama serasi dalam ragaku

Dari sini kulangkahkan telapak menuju air
Nah, jadi begini laut
Yang asalnya dari ribuan-juta tetes air
Dia yang menciptamu itu Sempurna
Nah, jadi begini ombak
Sekiranya Dia yang meletakkanmu diatas air
membuatmu diam, tentu kamu hanya mati
tak bisa dinikmati dan mati

Dan kamu juga cam-cam
Camar-camar yang gesit, licin bulunya
Dia itu yang memberi keajaiban hidup
Jika engkau tidak diberi sayap terbang,
ikan-ikan tidak menantimu lagi
Bermain bersamamu
walau kadang-kadang mereka lebih rela
mendaur raganya menjadi ragamu

Satu langkah lagi lebih dalam
Sejengkal air menutup kaki-kaki
Dan kuhirup udara yang segar
Air itu berlari-lari disela kaki
Yang kupandang jauh ke depan
yang terbatas pada
cakrawala alam
yang sudah digaris dalam hikmat Ilahi
Disana batas angan dan pandang manusia
Sosok kecil tapi beharga
oleh kasihNya yang besar

Dari batas pantai ke batas laut dalam
aku menyusuri hikmat Ilahi
Kebesaran tiada tara
Warna-warni yang sulit untukku
yang berpikir hanya seukuran batok

Aku, lalu berhenti
Cukup rasa puas ini
Pulang adalah gairahku
dan tinggal teman-temanku
yang tetap ramai
hidup seturut kehendakNya
yang menghendaki demikian
damaimu damaiku
damai kita
bung
Kataku menutup syair ini



FTG&ML
Kalibata 19/2/2004

No comments:

Post a Comment