Thursday, 16 February 2017

HARGA SATU TIKUS

Tta

HARGA SATU TIKUS

     Di suatu desa yang tandus, yang menyebabkan pangan terasa sulit bagi manusia begitupun bagi kawanan tikus disitu. Maka tidak terelakkan terjadilah perebutan pangan antara gerombolan tikus sendiri.

     "Jadi berapa yang harus kubayar untuk tikus brewok itu?" kata ketua gerombolan tikus muda kepada seekor tikus pembasmi.

     "Dua puluh ketela tidak kurang, klo mau bayar sekarang," ujar tikus pembasmi.
     "Tidakkah itu terlalu tinggi?"
     "Sudah harga yang pantas, carilah tikus pembasmi lainnya! aku mau pergi."
     "Tunggu! okelah, aku sediakan. Dan besok harus ada berita bagus tentang tikus brewok itu."

     Malam itu tikus pembasmi mendatangi sarang tikus brewok dengan segala rencana dan peralatan khususnya.

     Tidak kesulitan tikus pembasmi menyingkirkan pengawal tikus brewok sejumlah 10 ekor. Tikus-tikus itu bergelimpangan di jalanan.

     "Engkau tau kedatanganku tikus brewok?"
     "Tentu saja, berapa engkau dibayar tikus cindil itu? Sebut saja! Aku bayar kau 4 kali lipat sekarang, habisi dia!" masih dengan ketenangannya tikus brewok menjawab.
     "Bisa, bayarlah 90 ketela klo mau begitu."
     "Gampang, aku ambilkan di gudang sekarang."

     Segera setelah diterimanya 90 ketela itu tikus pembasmi tetap melakukan tugasnya ke tikus brewok.

     "Mengapa kau lakukan ini? Sudah juga kau trima 90 ketela."
     "Tenanglah, aku ini profesional."
     Tikus brewok berhenti berdetak jantungnya.

     Kembalilah tikus pembasmi ke sarang tikus cindil.
     "Ha..ha..ha..! Bagus, bagus! kau memang hebat pembasmi," terlontar pujian tikus cindil pada tikus pembasmi.
     "Ya, itulah aku," dengan jumawa pembasmi berucap singkat.
     "Sekarang aku harus melakukan pekerjaan berikutnya."
     "Apa itu?" sedikit heran cindil bertanya.
     "Menghilangkanmu sekarang," menyeringai tikus pembasmi menjawab.

     Dan matilah tikus cindil ditinggal tikus pembasmi yang membawa banyak ketela menuju sarangnya.

     Esok harinya terjadilah berita tersebar di dunia tikus desa itu kalau tikus pembasmi mati.

     "Jadi ini tikus yang suka merusak dan mencuri tanaman kita ayah?" bertanya seorang anak lelaki kepada ayahnya di gudang belakang rumahnya.
     "Ya inilah kerjaan tikus-tikus, sudah selayaknya kita basmi karenanya," dengan menarik nafas lega ayahnya menjawab.

FTG&ML
sby, 15062016


No comments:

Post a Comment